(Sebuah keluhan seorang ibu)
Seumpama seorang ibu karena aku ibu yang mengandungmu ...anak-anaku, akulah Ibumu, ibu pertiwi telah kupersembahkan segalanya untukmu telah kuberikan semuanya untukmu Ingatkah dulu nak aku seumpama pohon besar yang rindang mengayomimu dari panasnya

Sungguh Tuhanmu sangat mengasihimu dia tak akan membebanimu hanya sekedar mengingatkanmu alam adalah tempatmu alam adalah rumahmu alam adalah dirimu tanpanya kau tak ada sudah nampak kerusakan di muka bumi ini karena tangan-tanganmu maka kembalilah datanglah kemari ke pelukan ibumu Ibu pertiwi yang sangat mencintaimu
sampai suatu saat negeri ini kembali seperti dahulu kala dimana kau semua begitu mencintai alam menghargai alam seperti menghargai diri sendiri di suatu masa dulu dimana tak ada pohon yang tak ditebang tanpa penghargaan penghormatan tertinggi kepada Tuhan dimana tak ada ranting yang dipotong kecuali demi sebuah doa kepada Sang Pemilik hidup dimana manusia dan alam bersama-sama sebagai bagian yang satu untuk menyembah kepada Tuhan Sang Pemilik alam semesta
Aku datang untuk mengadu aku datang untuk mengeluh kepada salah seorang diantara kamu kepada sepuluh orang diantara kamu kepada seribu orang diantara kamu kepada seratus orang diantara kamu mengadukan dukaku mengeluhkan laraku aku yang sedang lara merintih dan berduka.
marilah datanglah kembalilah sayangi lagi aku cintai aku sebagaimana cintaku kepadamu
mewujudnya sebuah negeri bersama negeri yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo mewujudkan sebuah negeri bersama yang baldatun toyibatun warobun ghofur
Bersama kita dalam doa kepada Tuhan Sang Pemilik alam semesta ini.
0 comments:
Post a Comment